Persepsi Orang Indonesia Tentang Gula Merah dan Gula Aren

Posted by Gula Aren Jago on Rabu, 30 Oktober 2019


Persepsi Orang Indonesia Tentang Gula Merah dan Gula Aren-Produsen Gula Aren Cair di Yogyakarta, Hub: Aldi WA/Telp: 0813 3524 6990




Persepsi Orang Indonesia Tentang Gula Merah dan Gula Aren-Siapa yang tidak suka dengan makanan manis? Hampir semua orang menyukai berbagai olahan makananan  manis seperti roti, kue, bolu dan lain sebagainya. Termasuk pula berbagai macam minuman manis seperti kopi manis, teh manis, dawet dan lain sebagainya. Baik makanan dan minuman tersebut keduanya menambahkan bahan pemanis untuk menghasilkan citarasa manisnya. Bahan pemanis yang sehari-hari kita kenal dalam penggunaannya untuk makanan dan minuman tersebut adalah gula.

Ciri-ciri gula aren yang baik

Biar rasanya enak, berikut saran mengolah minuman dari gula aren yang baik



Ternyata, ada banyak jenis pemanis dalam dunia perdagangan. Pemanis yang dijual di pasaran ada yang alami dan sintetis. Pemanis alami yang kita kenal sehari-hari ada gula putih, gula merah, gula sorgum, gula bit, dan gula singkong. Sedangkan jenis pemanis sintetis yang saat ini beredar di pasaran dari jenis aspartam dan sakarin.

Cara memilih gula aren yang baik

Lima saran berikut jamin kamu bisa buat minuman gula aren yang paling enak


Gula putih merupakan jenis gula yang paling umum kita kenal sehari-hari. Kita juga mengenalnya dengan sebutan gula pasir. Gula ini dihasilkan dari proses pemasakan air tanaman tebu yang dimurnikan dan kemudian dikristalkan sehingga diperoleh butiran gula berwarna putih hingga kuning keputihan. Jenis gula ini merupakan pemanis alami yang paling banyak diproduksi. Intensifikasi perkebunan tebu dan industrialisasi pembuatan gula mendorong produksi gula putih menjadi skala massal. Karenanya, jenis gula putih termasuk gula yang paling mudah didapatkan di setiap tempat. Selain itu, pemanfaatan gula ini sangat luas sekali. Dari kebutuhan memasak di dapur atau sekedar membuat minuman teh atau kopi hingga pemanfaatannya di dunia industri makanan dan minuman.

Gula aren untuk bayi 6 bulan

Bikin gula aren cair kamu seenak di kedai kopi. Ini lho juknisnya


Selain gula putih, jenis gula yang popular di masyarakat adalah gula merah. Gula ini oleh masyarakat jawa dikenal dengan sebutan gula jawa.  Gula merah sehari-hari banyak digunakan untuk tambahan bahan masakan tradisional seperti gudeg, kolak, ataupun untuk industri kecap tradisional. Rasa dan aroma yang khas menambah kenikmatan dari olahan masakan. Gula merah merupakan jenis gula yang dihasilkan dari pengolahan nira tanaman palem-paleman. Secara umum gula merah diolah dari nira kelapa, nira aren dan nira siwalan.

Gula sorgum merupakan gula yang dihasilkan dari proses pengolahan nira sorgum. Nira sorgum ini diperoleh dengan memeras batang sorghum hingga diperoleh cairan niranya. Proses produksi gula sorgum pun cukup mirip dengan produksi gula putih (gula tebu).

Gula bit merupakan gula yang diperoleh dari proses pengolahan nira umbi bit. Umbi bit merupakan jenis umbi-umbian yang memiliki kandungan sukrosa yang tinggi pada niranya sehingga sangat cocok untuk diolah menjadi gula. Baik gula bit maupun gula sorgum, termasuk jenis gula yang jarang kita temukan di pasaran dikarenakan budidaya dan produksinya relatif terbatas sehingga hanya konsumen tertentu yang menggunakannya.

Berbeda dengan keempat jenis gula di atas, gula singkong merupakan jenis gula yang dihasilkan dari pengolahan tepung tapioka singkong. Proses pengolahan gula ini diawali dengan mengekstrak zat pati dalam umbi singkong. Kemudian, dilanjutkan dengan mengubah zat pati menjadi gula fruktosa dengan menambahkan enzim amylase yang berfungsi merombak karbohidat dalam tapioka menjadi gula sederhana atau dikenal dengan gula fruktosa. Umumnya gula singkong dipasarkan dalam bentuk cairan dan memiliki tingkat kemanisan yang sedikit lebih manis dibandingkan dengan gula putih. Pemanfaatan gula ini banyak digunakan untuk industri makanan dan minuman karena sangat praktis dalam penggunaannya.

Berbicara mengenai gula merah, persepsi masyarakat umum mengenal gula jenis ini menganggap bahwa semua jenis gula merah berasal dari nira pohon kelapa. Padahal dalam kenyatannya gula merah diolah dari berbagai macam nira tanaman palem-paleman. Tidak hanya naira kelapa, gula merah juga dihasilkan dari pengolahan nira aren, nira siwalan, nira sagu dan nira nipah.

Namun, secara umum gula merah yang banyak dipasarkan merupakan gula yang dihasilkan dari nira kelapa dan nira aren. Dalam penyebutannya secara spesifik dibedakan menjadi gula jawa dan gula aren. Gula jawa merupakan gula merah yang diolah dari nira kelapa, sedangkan gula aren merupakan gula merah yang dihasilkan dari pengolahan nira aren. Secara sekilas, perbedaan fisik keduanya tidaklah terlalu nampak. Namun, jika diamati lebih detail keduanya memiliki karakter rasa yang berbeda. Jika gula kelapa memiliki rasa manis berpadu dengan gurih kelapa, maka gula aren memiliki rasa manis dan gurih yang lebih kuat, selain itu dari segi aroma gula aren lebih khas jika dibandingkan dengan gula kelapa.

Gula aren merupakan gula yang diolah dari bahan baku nira aren. Nira aren diperoleh dari proses penyadapan tandan bunga jantan yang mulai mekar. Tandan ini mulanya dimemarkan dengan cara dipukul-pukul selama beberapa hari hingga mengeluarkan cairan dari dalamnya. Kemudian tandan dipotong di bagian ujungnya dan digantungkan wadah untuk menampung cairan yang menetes.

Cairan yang menetes ini dikenal dengan nira dan memiliki rasa manis. Di beberapa daerah nira juga dikenal dengan istilah legen atau saguer. Berwarna jernih dan agak keruh. Cairan nira ini tidak tahan lama sehingga wadah-wadah yang telah penuh harus segera diambil untuk diolah niranya. Setelah nira terkumpul kemudian segera dimasak hingga mengental dan menjadi gula. Secara tradisional, untuk mengeraskan cairan gula ini biasanya ditambahkan bahan pengeras dari campuran getah nangka dengan beberapa bahan lain supaya dapat dicetak menjadi gula aren bongkahan.

Aren atau Enau termasuk jenis palem yang penting setelah pohon kelapa dikarenakan tanaman ini memiliki bermacam kegunaan. Spesies yang termasuk dalam family Aracaceae ini di berbagai daerah memiliki bermacam nama seperti bak juk (Aceh), paula (Karo), bagot (Toba), bargot (Mandailing), anau, biluluak (Minangkabau), kawung, taren (Sunda), aren, lirang (Jawa, Madura), jaka, hano (Bali), pola (Sumbawa), nao (Bima), kolutu (Sumba), moke (Flores), seho (Manado), saguer (Minahasa), segeru (Maluku), indruk (Bugis), induk (Toraja). Sedangkan bangsa barat menyebutnya dengan aren palm (Belanda), zuckerpalmae (Jerman) dan sugar palm (Inggris).

Saat ini penggunaan gula aren tengah mengalami peningkatan baik di dalam maupun luar negeri. Di dalam negeri banyak sekali bermunculan usaha kuliner minuman kekinian seperti kopi dan teh. Dari berbahgai menu andalan yang ditawarkan, tak sedikit pelaku usaha minuman kekinian tersebut yang menambahkan gula aren sebagai bahan pemanisnya. Karakter rasa yang khas, tekstur karamelnya serta tampilan warna cokelat yang menarik menjadikan sajian minuman lebih menggugah selera.
Sedikit berbeda dengan masyarakat di Indonesia. Masyarakat barat saat ini juga tengah gandrung dengan pemanis satu ini. Saat ini tingkat kesadaran akan kesehatan masyarakat barat yang semakin tinggi mendorong mereka untuk mencari alternatif pemanis pengganti gula putih. Menurut mereka, gula merah (palm sugar) memiliki kadar kalori yang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan gula putih, sehingga dinilai konsumsi gula merah bisa mendukung gaya hidup sehat mereka. Selain itu, gula merah yang masuk di pasaran Eropa berstandar organik. Hal ini juga membuat mereka semakin yakin nilai kesehatan yang diperoleh dari mengkonsumsi gula merah.

Thanks for reading & sharing Gula Aren Jago

Previous
« Prev Post