Persepsi Orang Indonesia Tentang Gula Merah dan Gula Aren-Produsen Gula Aren Cair di Yogyakarta, Hub: Aldi WA/Telp: 0813 3524 6990
Persepsi Orang Indonesia Tentang Gula Merah dan Gula Aren-Siapa yang tidak suka dengan makanan manis? Hampir semua
orang menyukai berbagai olahan makananan manis seperti roti, kue, bolu dan lain
sebagainya. Termasuk pula berbagai macam minuman manis seperti kopi manis, teh
manis, dawet dan lain sebagainya. Baik makanan dan minuman tersebut keduanya
menambahkan bahan pemanis untuk menghasilkan citarasa manisnya. Bahan pemanis
yang sehari-hari kita kenal dalam penggunaannya untuk makanan dan minuman
tersebut adalah gula.
Ciri-ciri gula aren yang baik |
Biar rasanya enak, berikut saran mengolah minuman dari gula aren yang baik
Ternyata, ada banyak jenis pemanis dalam dunia perdagangan. Pemanis
yang dijual di pasaran ada yang alami dan sintetis. Pemanis alami yang kita
kenal sehari-hari ada gula putih, gula merah, gula sorgum, gula bit, dan gula
singkong. Sedangkan jenis pemanis sintetis yang saat ini beredar di pasaran
dari jenis aspartam dan sakarin.
Cara memilih gula aren yang baik |
Lima saran berikut jamin kamu bisa buat minuman gula aren yang paling enak
Gula putih merupakan jenis gula yang paling umum kita kenal
sehari-hari. Kita juga mengenalnya dengan sebutan gula pasir. Gula ini dihasilkan
dari proses pemasakan air tanaman tebu yang dimurnikan dan kemudian
dikristalkan sehingga diperoleh butiran gula berwarna putih hingga kuning keputihan.
Jenis gula ini merupakan pemanis alami yang paling banyak diproduksi.
Intensifikasi perkebunan tebu dan industrialisasi pembuatan gula mendorong
produksi gula putih menjadi skala massal. Karenanya, jenis gula putih termasuk
gula yang paling mudah didapatkan di setiap tempat. Selain itu, pemanfaatan
gula ini sangat luas sekali. Dari kebutuhan memasak di dapur atau sekedar
membuat minuman teh atau kopi hingga pemanfaatannya di dunia industri makanan
dan minuman.
Gula aren untuk bayi 6 bulan |
Bikin gula aren cair kamu seenak di kedai kopi. Ini lho juknisnya
Selain gula putih, jenis gula yang popular di masyarakat
adalah gula merah. Gula ini oleh masyarakat jawa dikenal dengan sebutan gula
jawa. Gula merah sehari-hari banyak
digunakan untuk tambahan bahan masakan tradisional seperti gudeg, kolak, ataupun
untuk industri kecap tradisional. Rasa dan aroma yang khas menambah kenikmatan
dari olahan masakan. Gula merah merupakan jenis gula yang dihasilkan dari
pengolahan nira tanaman palem-paleman. Secara umum gula merah diolah dari nira
kelapa, nira aren dan nira siwalan.
Gula sorgum merupakan gula yang dihasilkan dari proses
pengolahan nira sorgum. Nira sorgum ini diperoleh dengan memeras batang sorghum
hingga diperoleh cairan niranya. Proses produksi gula sorgum pun cukup mirip
dengan produksi gula putih (gula tebu).
Gula bit merupakan gula yang diperoleh dari proses
pengolahan nira umbi bit. Umbi bit merupakan jenis umbi-umbian yang memiliki
kandungan sukrosa yang tinggi pada niranya sehingga sangat cocok untuk diolah
menjadi gula. Baik gula bit maupun gula sorgum, termasuk jenis gula yang jarang
kita temukan di pasaran dikarenakan budidaya dan produksinya relatif terbatas
sehingga hanya konsumen tertentu yang menggunakannya.
Berbeda dengan keempat jenis gula di atas, gula singkong merupakan
jenis gula yang dihasilkan dari pengolahan tepung tapioka singkong. Proses
pengolahan gula ini diawali dengan mengekstrak zat pati dalam umbi singkong.
Kemudian, dilanjutkan dengan mengubah zat pati menjadi gula fruktosa dengan
menambahkan enzim amylase yang berfungsi merombak karbohidat dalam tapioka
menjadi gula sederhana atau dikenal dengan gula fruktosa. Umumnya gula singkong
dipasarkan dalam bentuk cairan dan memiliki tingkat kemanisan yang sedikit
lebih manis dibandingkan dengan gula putih. Pemanfaatan gula ini banyak
digunakan untuk industri makanan dan minuman karena sangat praktis dalam
penggunaannya.
Berbicara mengenai gula merah, persepsi masyarakat umum
mengenal gula jenis ini menganggap bahwa semua jenis gula merah berasal dari
nira pohon kelapa. Padahal dalam kenyatannya gula merah diolah dari berbagai
macam nira tanaman palem-paleman. Tidak hanya naira kelapa, gula merah juga
dihasilkan dari pengolahan nira aren, nira siwalan, nira sagu dan nira nipah.
Namun, secara umum gula merah yang banyak dipasarkan
merupakan gula yang dihasilkan dari nira kelapa dan nira aren. Dalam penyebutannya
secara spesifik dibedakan menjadi gula jawa dan gula aren. Gula jawa merupakan
gula merah yang diolah dari nira kelapa, sedangkan gula aren merupakan gula
merah yang dihasilkan dari pengolahan nira aren. Secara sekilas, perbedaan
fisik keduanya tidaklah terlalu nampak. Namun, jika diamati lebih detail keduanya
memiliki karakter rasa yang berbeda. Jika gula kelapa memiliki rasa manis berpadu
dengan gurih kelapa, maka gula aren memiliki rasa manis dan gurih yang lebih
kuat, selain itu dari segi aroma gula aren lebih khas jika dibandingkan dengan
gula kelapa.
Gula aren merupakan gula yang diolah dari bahan baku nira
aren. Nira aren diperoleh dari proses penyadapan tandan bunga jantan yang mulai
mekar. Tandan ini mulanya dimemarkan dengan cara dipukul-pukul selama beberapa
hari hingga mengeluarkan cairan dari dalamnya. Kemudian tandan dipotong di
bagian ujungnya dan digantungkan wadah untuk menampung cairan yang menetes.
Cairan yang menetes ini dikenal dengan nira dan memiliki
rasa manis. Di beberapa daerah nira juga dikenal dengan istilah legen atau
saguer. Berwarna jernih dan agak keruh. Cairan nira ini tidak tahan lama
sehingga wadah-wadah yang telah penuh harus segera diambil untuk diolah
niranya. Setelah nira terkumpul kemudian segera dimasak hingga mengental dan
menjadi gula. Secara tradisional, untuk mengeraskan cairan gula ini biasanya
ditambahkan bahan pengeras dari campuran getah nangka dengan beberapa bahan
lain supaya dapat dicetak menjadi gula aren bongkahan.
Aren atau Enau termasuk jenis palem yang penting setelah
pohon kelapa dikarenakan tanaman ini memiliki bermacam kegunaan. Spesies yang
termasuk dalam family Aracaceae ini di berbagai daerah memiliki bermacam nama
seperti bak juk (Aceh), paula (Karo), bagot (Toba), bargot (Mandailing), anau,
biluluak (Minangkabau), kawung, taren (Sunda), aren, lirang (Jawa, Madura),
jaka, hano (Bali), pola (Sumbawa), nao (Bima), kolutu (Sumba), moke (Flores),
seho (Manado), saguer (Minahasa), segeru (Maluku), indruk (Bugis), induk
(Toraja). Sedangkan bangsa barat menyebutnya dengan aren palm (Belanda),
zuckerpalmae (Jerman) dan sugar palm (Inggris).
Saat ini penggunaan gula aren tengah mengalami peningkatan
baik di dalam maupun luar negeri. Di dalam negeri banyak sekali bermunculan
usaha kuliner minuman kekinian seperti kopi dan teh. Dari berbahgai menu andalan
yang ditawarkan, tak sedikit pelaku usaha minuman kekinian tersebut yang
menambahkan gula aren sebagai bahan pemanisnya. Karakter rasa yang khas,
tekstur karamelnya serta tampilan warna cokelat yang menarik menjadikan sajian
minuman lebih menggugah selera.
Sedikit berbeda dengan masyarakat di Indonesia. Masyarakat
barat saat ini juga tengah gandrung dengan pemanis satu ini. Saat ini tingkat
kesadaran akan kesehatan masyarakat barat yang semakin tinggi mendorong mereka
untuk mencari alternatif pemanis pengganti gula putih. Menurut mereka, gula
merah (palm sugar) memiliki kadar
kalori yang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan gula putih, sehingga
dinilai konsumsi gula merah bisa mendukung gaya hidup sehat mereka. Selain itu,
gula merah yang masuk di pasaran Eropa berstandar organik. Hal ini juga membuat
mereka semakin yakin nilai kesehatan yang diperoleh dari mengkonsumsi gula
merah.
Thanks for reading & sharing Gula Aren Jago