Membangun Ekonomi Pedesaan Dengan Gula Aren-Produsen Gula Aren Cair di Yogyakarta, Hub: Aldi WA/Telp: 0813 3524 6990
Membangun Ekonomi Pedesaan Dengan Gula Aren-Potensi alam Indnesia memang tidak ada habisnya untuk
dibicarakan dari masa ke masa. Mulai dari potensi laut hingga pertaniannya,
Indonesia memiliki potensi luar biasa besar untuk terus dikembangkan. Sejarah telah
mencatat betapa potensi alam bangsa Indonesia telah dikenal secara luas oleh
bangsa-bangsa di dunia sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan tercatat kekayaan
bangsa kita pernah dimafaatkan oleh bangsa lain untuk membangun negaranya.
Namun demikian, seolah kekayaan alam bangsa ini terus saja mengalir hingga ke
masa sekarang. Jika pada zaman kolonial dulu kekayaan alam kita dimanfaatkan
oleh bangsa asing, maka di era sekarang sudah semestinya kekayaan alam tersebut
harus kita manfaatkan untuk kemajuan masyarakat, bangsa dan negara.
Gula aren asli |
Tidak hanya untuk pemanis minuman, gula aren juga bisa digunakan untuk bahan mengolah makanan. Berikut contohnya
Salah satu kekayaan alam bangsa Indonesia adalah hutan.
Indonesia pernah digelari paru-paru dunia dikarenakan luasnya kawasan hutan
kita. Berbagai macam tanaman dan hewan terdapat di dalam hutan kita, baik yang
sudah teridentifkasi maupun belum. Saat ini pemanfaatan potensi hutan Indonesia
masih terpaku pada hasil hutan kayunya. Memang melihat kebutuhan kayu dunia,
hal ini sangat beralasan sehingga pemanfaatan kayu menjadi prioritas utama
dibandingkan dengan potensi produk hutan non kayu. Berbagai bentuk pengusahaan
hutan pun bermunculan. Baik dikelola oleh pemerintah maupun swasta semuanya
seolah berlomba untuk memaksimalkan pemanfaatan hasil hutan kayu.
Gula aren semut |
Mirip dengan gula merah, berikut contoh gula aren asli
Sejak tahun 70-an pemerintah secara resmi memberikan izin
konsesi hutan kepada pihak swasta. Pada waktu itu hampir 600 perusahaan swasta diberikan
izin konsesi untuk melakukan kegiatan pemanenan hutan alam. Tak sedikit proses
masuknya perusahaan-perusahaan tersebut mendatangkan konflikj dengan penduduk
setempat dikarenakan mereka beranggapan bahwa hutan tersebut adalah hutan milik
adat. Sayangnya kegiatan pemanenan ini tidak diiringi dengan aktivitas
penanaman kembali. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan hutan yang cukup masif.
Hal ini kemudian diperparah dengan adanya penebangan liar (illegal logging) yang dilakukan oleh oknum masyarakat. Sehingga
kerusakan hutan menjadi tak terelakkan.
Gula aren kemasan |
Biar tidak salah simpan, berikut contoh penyimpanan gula aren yang benar
Sebenarnya, potensi dari hutan tidak sebatas kayunya. Jika
saja pemerintah pada masa itu lebih jeli melihat peluang, maka banyak potensi
hasil hutan non kayu yang bisa dimaksimalkan pemanfaatannya. Sehingga kerusakan
hutan yang terjadi akhir-akhir ini bisa terhindarkan. Cukup banyak potensi
produk hutan non kayu, diantaranya adalah madu, tanaman obat, rotan, gaharu,
gula aren, wisata alam dan kemungkinan masih bisa dikembangkan lagi. Semua
potensi ini sangat mungkin untuk dimafaatkan bagi kemajuan bersama.
Salah satu jenis tanaman kehutanan yang memiiki potensi
ekonomi luar biasa adalah tanaman aren (Arenga
pinnata). Tanaman dari keluarga Aracaceae ini termasuk jenis palem yang
penting setelah tanaman kelapa. Berbeda dengan kelapa, tanaman ini memilik
habitat di daerah pegunungan. Tanaman ini mampu tumbuh baik di daerah kering
dan tanpa pemupukan. Perakarannya yang serabut sangat baik untuk menahan erosi
tanah serta mampu menahan air, sehingga sangat baik untuk ditanam di daerah
yang rawan longsor serta daerah yang mengalami kekeringan akibat susahnya
sumber air.
Tanaman aren secara ekonomis juga memiliki manfaat yang
sangat beragam. Mulai dari daun, buah, nira, batang hingga akarnya semua dapat
dimanfaatkan langsung maupun diolah menjadi produk turunannya. Dari daunnya biasa dimanfaatkan oleh masyarakat pedesaan untuk
membuat atap rumah, ataupun lidinya untuk membuat sapu lidi. Dari Ijuknya bisa
digunakan untuk membuat sapu ijuk atau tali yang sangat kuat. Buah
kolang-kaling campuran dalam kolak maupun es buah juga dihasilkan dari buah
aren. Niranya diolah menjadi gula aren atau bisa difermentasi menjadi etanol
yang berpotensi untuk dijadikan bahan bakar altenatif ramah lingkungan.
Batangnya untuk dibuat papan kayu atau furniture yang sangat bagus. Selain itu,
dari batang yang sudah tua bisa diolah untuk mendapatkan pati aren yang
memiliki kegunaan yang cukup luas. Industri yang membutuhkan pati aren antara
lain industri makanan hingga kosmetik. Sedangkan akarnya bisa dimanfaatkan
sebagai herbal untuk mengatasi kencing batu.
Dari sekian banyak manfaat tersebut, tidak semuanya yang
benar-benar bisa mendatangkan nilai ekonomi yang menguntungkan bagi petani
aren. Saat ini yang cukup bagus diupayakan sebagai penghasil nafkah secara
rutin adalah produk gula aren. Gula aren diperoleh dengan cara memask nira aren
hingga menjadi gula merah seperti yang kita kenal. Saat ini sebagian besar
produksi gula aren di tingkat petani masih dijalankan secara tradisional. Melihat
potensi ini kami terdorong untuk turut serta dalam mengenalkan gula aren kepada
pasar yang lebih luas. Beberapa hal berikut yang menjadi motivasi bagi kami
untuk turut berkontribusi bagi peningkatan potensi tanaman aren.
Pertama, menggerakkan perekonomian desa. Desa sebagai
strutktur pemerintahan terbawah memiliki potensi ekonomi yang perlu
dikembangkan. Saat ini kondisi perekonomian di desa bisa dikatakan rendah dan
relatif stagnan. Hal ini berbanding terbalik dengan kondsi di kota-kota besar. Kondisi
ini menjadi salah satu pendorong terjadinya urbanisasi masyarakat desa untuk
mencari nafkah di kota-kota besar seperti Jakarta contohnya. Namun, hal ini
justru mendatangkan permasalahan tersendiri. Membanjirnya pencari kerja di
Jakarta secara langsung memberikan ekses seperti bertambahnya kemacetan, lahan
hidup yang menyempit dan kualitas ekologi yang terus mengalami penurunan.
Menurut kami, hal tersebut bisa diantisipasi dengan
mengurangi laju migrasi penduduk desa ke kota. Langkah nyata yang harus segera
diterapkan adalah meningkatkan lapangan kerja di desa-desa yang harapannya
mampu menyerap tenaga kerja usia produktif. Kami berharap dengan menggalakkan
usaha pembuatan gula aren, akan berpotensi untuk membuka lapangan kerja yang
baru. Menurut perhitungan peneliti, jika
seorang petani aren mampu memiliki 10 batang aren, maka berpotensi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga serta pendidikan anak-anaknya setiap bulan.
Kedua, melestarikan alam. Kebutuhan gula aren saat ini di
pasaran cukup tinggi. Beberapa permintaan bahkan belum terpenuhi dikarenakan
langkanya bahan baku nira aren. Hal ini kenungkinan besar terjadi karena tidak
adanya upaya budidaya tanaman aren di pedesaan. Pengerajin gula aren saat ini
menggantungkan bahan baku nira aren hanya dari tanaman yang tumbuh secara
alami. Padahal, satu batang tanaman aren mampu menghasilkan nira di umur 5
tahun. Dan penyedapan niranya maksimal selama 5 tahun. Artinya, setelah 5 tahun
tanaman tersebut sudah tidak lagi produktif.
Permasalahan tersebut jika tidak diikuti dengan budidaya
tanaman aren yang baru akan menyebabkan kelangakaan bahan baku nira dan beimbas
pada meningkatnya harga gula aren. Kedepan kami akan berupaya untuk membangun
sebuah sistem usaha berkelanjutan. Kami menyadari bahwa tanaman aren merupakan
makhluk hidup yang memiliki batas umur produktif. Sehingga diperlukan upaya konkrit
untuk menjaga kelestariannya.
Thanks for reading & sharing Gula Aren Jago