Membangun Ekonomi Pedesaan Dengan Gula Aren

Posted by Gula Aren Jago on Sabtu, 02 November 2019


Membangun Ekonomi Pedesaan Dengan Gula Aren-Produsen Gula Aren Cair di Yogyakarta, Hub: Aldi WA/Telp: 0813 3524 6990




Membangun Ekonomi Pedesaan Dengan Gula Aren-Potensi alam Indnesia memang tidak ada habisnya untuk dibicarakan dari masa ke masa. Mulai dari potensi laut hingga pertaniannya, Indonesia memiliki potensi luar biasa besar untuk terus dikembangkan. Sejarah telah mencatat betapa potensi alam bangsa Indonesia telah dikenal secara luas oleh bangsa-bangsa di dunia sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan tercatat kekayaan bangsa kita pernah dimafaatkan oleh bangsa lain untuk membangun negaranya. Namun demikian, seolah kekayaan alam bangsa ini terus saja mengalir hingga ke masa sekarang. Jika pada zaman kolonial dulu kekayaan alam kita dimanfaatkan oleh bangsa asing, maka di era sekarang sudah semestinya kekayaan alam tersebut harus kita manfaatkan untuk kemajuan masyarakat, bangsa dan negara.

Gula aren asli

Tidak hanya untuk pemanis minuman, gula aren juga bisa digunakan untuk bahan mengolah makanan. Berikut contohnya



Salah satu kekayaan alam bangsa Indonesia adalah hutan. Indonesia pernah digelari paru-paru dunia dikarenakan luasnya kawasan hutan kita. Berbagai macam tanaman dan hewan terdapat di dalam hutan kita, baik yang sudah teridentifkasi maupun belum. Saat ini pemanfaatan potensi hutan Indonesia masih terpaku pada hasil hutan kayunya. Memang melihat kebutuhan kayu dunia, hal ini sangat beralasan sehingga pemanfaatan kayu menjadi prioritas utama dibandingkan dengan potensi produk hutan non kayu. Berbagai bentuk pengusahaan hutan pun bermunculan. Baik dikelola oleh pemerintah maupun swasta semuanya seolah berlomba untuk memaksimalkan pemanfaatan hasil hutan kayu.

Gula aren semut

Mirip dengan gula merah, berikut contoh gula aren asli


Sejak tahun 70-an pemerintah secara resmi memberikan izin konsesi hutan kepada pihak swasta. Pada waktu itu hampir 600 perusahaan swasta diberikan izin konsesi untuk melakukan kegiatan pemanenan hutan alam. Tak sedikit proses masuknya perusahaan-perusahaan tersebut mendatangkan konflikj dengan penduduk setempat dikarenakan mereka beranggapan bahwa hutan tersebut adalah hutan milik adat. Sayangnya kegiatan pemanenan ini tidak diiringi dengan aktivitas penanaman kembali. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan hutan yang cukup masif. Hal ini kemudian diperparah dengan adanya penebangan liar (illegal logging) yang dilakukan oleh oknum masyarakat. Sehingga kerusakan hutan menjadi tak terelakkan.

Gula aren kemasan

Biar tidak salah simpan, berikut contoh penyimpanan gula aren yang benar


Sebenarnya, potensi dari hutan tidak sebatas kayunya. Jika saja pemerintah pada masa itu lebih jeli melihat peluang, maka banyak potensi hasil hutan non kayu yang bisa dimaksimalkan pemanfaatannya. Sehingga kerusakan hutan yang terjadi akhir-akhir ini bisa terhindarkan. Cukup banyak potensi produk hutan non kayu, diantaranya adalah madu, tanaman obat, rotan, gaharu, gula aren, wisata alam dan kemungkinan masih bisa dikembangkan lagi. Semua potensi ini sangat mungkin untuk dimafaatkan bagi kemajuan bersama.

Salah satu jenis tanaman kehutanan yang memiiki potensi ekonomi luar biasa adalah tanaman aren (Arenga pinnata). Tanaman dari keluarga Aracaceae ini termasuk jenis palem yang penting setelah tanaman kelapa. Berbeda dengan kelapa, tanaman ini memilik habitat di daerah pegunungan. Tanaman ini mampu tumbuh baik di daerah kering dan tanpa pemupukan. Perakarannya yang serabut sangat baik untuk menahan erosi tanah serta mampu menahan air, sehingga sangat baik untuk ditanam di daerah yang rawan longsor serta daerah yang mengalami kekeringan akibat susahnya sumber air.

Tanaman aren secara ekonomis juga memiliki manfaat yang sangat beragam. Mulai dari daun, buah, nira, batang hingga akarnya semua dapat dimanfaatkan langsung maupun diolah menjadi produk turunannya. Dari daunnya biasa  dimanfaatkan oleh masyarakat pedesaan untuk membuat atap rumah, ataupun lidinya untuk membuat sapu lidi. Dari Ijuknya bisa digunakan untuk membuat sapu ijuk atau tali yang sangat kuat. Buah kolang-kaling campuran dalam kolak maupun es buah juga dihasilkan dari buah aren. Niranya diolah menjadi gula aren atau bisa difermentasi menjadi etanol yang berpotensi untuk dijadikan bahan bakar altenatif ramah lingkungan. Batangnya untuk dibuat papan kayu atau furniture yang sangat bagus. Selain itu, dari batang yang sudah tua bisa diolah untuk mendapatkan pati aren yang memiliki kegunaan yang cukup luas. Industri yang membutuhkan pati aren antara lain industri makanan hingga kosmetik. Sedangkan akarnya bisa dimanfaatkan sebagai herbal untuk mengatasi kencing batu.

Dari sekian banyak manfaat tersebut, tidak semuanya yang benar-benar bisa mendatangkan nilai ekonomi yang menguntungkan bagi petani aren. Saat ini yang cukup bagus diupayakan sebagai penghasil nafkah secara rutin adalah produk gula aren. Gula aren diperoleh dengan cara memask nira aren hingga menjadi gula merah seperti yang kita kenal. Saat ini sebagian besar produksi gula aren di tingkat petani masih dijalankan secara tradisional. Melihat potensi ini kami terdorong untuk turut serta dalam mengenalkan gula aren kepada pasar yang lebih luas. Beberapa hal berikut yang menjadi motivasi bagi kami untuk turut berkontribusi bagi peningkatan potensi tanaman aren.

Pertama, menggerakkan perekonomian desa. Desa sebagai strutktur pemerintahan terbawah memiliki potensi ekonomi yang perlu dikembangkan. Saat ini kondisi perekonomian di desa bisa dikatakan rendah dan relatif stagnan. Hal ini berbanding terbalik dengan kondsi di kota-kota besar. Kondisi ini menjadi salah satu pendorong terjadinya urbanisasi masyarakat desa untuk mencari nafkah di kota-kota besar seperti Jakarta contohnya. Namun, hal ini justru mendatangkan permasalahan tersendiri. Membanjirnya pencari kerja di Jakarta secara langsung memberikan ekses seperti bertambahnya kemacetan, lahan hidup yang menyempit dan kualitas ekologi yang terus mengalami penurunan.

Menurut kami, hal tersebut bisa diantisipasi dengan mengurangi laju migrasi penduduk desa ke kota. Langkah nyata yang harus segera diterapkan adalah meningkatkan lapangan kerja di desa-desa yang harapannya mampu menyerap tenaga kerja usia produktif. Kami berharap dengan menggalakkan usaha pembuatan gula aren, akan berpotensi untuk membuka lapangan kerja yang baru.  Menurut perhitungan peneliti, jika seorang petani aren mampu memiliki 10 batang aren, maka berpotensi untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta pendidikan anak-anaknya setiap bulan.

Kedua, melestarikan alam. Kebutuhan gula aren saat ini di pasaran cukup tinggi. Beberapa permintaan bahkan belum terpenuhi dikarenakan langkanya bahan baku nira aren. Hal ini kenungkinan besar terjadi karena tidak adanya upaya budidaya tanaman aren di pedesaan. Pengerajin gula aren saat ini menggantungkan bahan baku nira aren hanya dari tanaman yang tumbuh secara alami. Padahal, satu batang tanaman aren mampu menghasilkan nira di umur 5 tahun. Dan penyedapan niranya maksimal selama 5 tahun. Artinya, setelah 5 tahun tanaman tersebut sudah tidak lagi produktif.

Permasalahan tersebut jika tidak diikuti dengan budidaya tanaman aren yang baru akan menyebabkan kelangakaan bahan baku nira dan beimbas pada meningkatnya harga gula aren. Kedepan kami akan berupaya untuk membangun sebuah sistem usaha berkelanjutan. Kami menyadari bahwa tanaman aren merupakan makhluk hidup yang memiliki batas umur produktif. Sehingga diperlukan upaya konkrit untuk menjaga kelestariannya.

Ketiga, motif ekonomi. Upaya kami untuk memasarkan gula aren tentu tidak terlepas dari motif ekonomi. Sebagai bagian dari ikhtiar menjemput rizki, kami menilai potensi gula aren cukup menjanjikan di masa mendatang. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pemanis yang sehat serta menjamurnya usaha kedai minuman kekinian menjadi alasan bagi kami untuk mencoba memasarkan produk gula aren.

Thanks for reading & sharing Gula Aren Jago

Previous
« Prev Post