Gula Merah Aren dan Perkembangannya

Posted by Gula Aren Jago on Senin, 28 Oktober 2019


Gula Merah Aren dan Perkembangannya-Produsen Gula Aren Cair di Yogyakarta, Hub: Aldi WA/Telp: 0813 3524 6990




Gula Merah Aren dan Perkembangannya-Sejak abad ke 6 M, gula telah menjadi primadona perdagangan masa itu. Betapa tidak, masakan maupun minuman tentu kurang nikmat seandainya tidak ada pemanis dari gula. Gula sendiri terdiri dari bermacam jenis. Beberapa yang kita kenal adalah gula putih dari nira tebu, gula bit, gula merah (baik dari nira kelapa maupun aren). Gula aren sendiri termasuk jenis gula yang saat ini tengah naik daun. Baik di Indonesia maupun di luar negeri, gula jenis ini dianggap lebih sehat dibandingkan dengan gula tebu.

Gula aren untuk darah tinggi

Selain enak, gula aren juga bermanfaat buat kesehatan. Ini faktanya



Gula aren merupakan gula yang diolah dari nira pohon aren. Pohon aren merupakan salah satu jenis palem-paleman yang memiliki banyak manfaat. Mulai dari daun, buah, nira hingga kayunya bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk. Salah satu yang kita kenal adalah gula aren. Gula yang diolah dari bahan baku nira aren. Nira aren diperoleh dari proses penyadapan tandan bunga jantan yang mulai mekar. Tandan ini mulanya dimemarkan dengan cara dipukul-pukul selama beberapa hari hingga mengeluarkan cairan dari dalamnya. Kemudian tandan dipotong di bagian ujungnya dan digantungkan wadah untuk menampung cairan yang menetes.

Manfaat gula aren untuk vertigo

Benarkah gula aren baik bagi kesehatan? Berikut realitanya


Cairan yang menetes ini dikenal dengan nira dan memiliki rasa manis. Di beberapa daerah nira juga dikenal dengan istilah legen atau saguer. Berwarna jernih dan agak keruh. Cairan nira ini tidak tahan lama sehingga wadah-wadah yang telah penuh harus segera diambil untuk diolah niranya.
Setelah nira terkumpul kemudian segera dimasak hingga mengental dan menjadi gula. Secara tradisional, untuk mengeraskan cairan gula ini biasanya ditambahkan bahan pengeras dari campuran getah nangka dengan beberapa bahan lain supaya dapat dicetak menjadi gula aren bongkahan.

Gula aren untuk wasir

Metode memilih gula aren cair yang asli


Aren atau Enau termasuk jenis palem yang penting setelah pohon kelapa dikarenakan tanaman ini memiliki bermacam kegunaan. Spesies yang termasuk dalam family Aracaceae ini di berbagai daerah memiliki bermacam nama seperti bak juk (Aceh), paula (Karo), bagot (Toba), bargot (Mandailing), anau, biluluak (Minangkabau), kawung, taren (Sunda), aren, lirang (Jawa, Madura), jaka, hano (Bali), pola (Sumbawa), nao (Bima), kolutu (Sumba), moke (Flores), seho (Manado), saguer (Minahasa), segeru (Maluku), indruk (Bugis), induk (Toraja). Sedangkan bangsa barat menyebutnya dengan aren palm (Belanda), zuckerpalmae (Jerman) dan sugar palm (Inggris).

Dari asal usulnya, belum ada catatan yang pasti mengenai sejarah pertama kali penggunaan gula aren di Indonesia. Namun, penggunaan gula merah (gula kelapa dan aren) sudah digunakan di nusantara sebelum bangsa Belanda mengenalkan gula putih ke nusantara.

Gula aren dahulu dikenal dengan istilah gula merah (gula jawa). Menurut sejarahnya, gula merah awalnya dibuat dari tebu, teknik pembuatan gula merah ini ditemukan di India pada zaman kekaisaran Gupta pada abad ke 5 SM. Kemudian pada masa-masa berikutnya mulai digunakan nira sadapan bunga jantan pohon aren, kelapa dan siwalan. Dari India, teknik pembuatan gula merah ini kemudian merambah ke Cina, Arab, Asia Tenggara termasuk kepulauan nusantara.

Gula merah yang dihasilkan dari India dan Asia Tenggara pada abad-abad selanjutnya menjadi komoditas perdagangan sangat penting di Timur Tengah dan Eropa. Di Timur Tengah sendiri, sebelum ditemukan gula merah, hanya dikenal madu dan kurma sebagai bahan pemanis. Di Cina menjelang abad ke 6 M terjadi budidaya tebu secara komersial untuk bahan gula merah. Proses ini terjadi pada masa Kaisar Taizong (599-649 M) dari dinasti Tang.

Gula aren cair jago merupakan salah satu merk dari produk gula aren. Menjamurnya berbagai macam kedai kopi dan thai tea di berbagai kota di Indonesia memunculkan peluang untuk memasarkan gula aren cair. Untuk mengejar kepraktisan dan kecepatan penyajian, vendor-vendor minuman kekinian saat ini banyak yang menggunakan gula aren cair sebagai tambahan bahan pemanis untuk mendapatkan citarasa tradisonalnya. Berdasarkan hal tersebut, kami hadir untuk memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Selain itu, kami berkeinginan untuk ikut memajukan perekonomian pedesaan, dimana wilayah-wilayah penghasil gula aren merupakan daerah pedesaan.

Di Indonesia selain dimanfaatkan untuk menghasilkan gula aren, tanaman aren juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi sumber energi terbarukan atau bioetanol. Ketua umum DPP Partai Gerindra Pabowo Subianto menyampaikan bahwa tiap pohon aren mampu menghasilkan nira aren 10 l per hari, dengan produktivitas nira aren sendiri 4-8 kali lebih tinggi dibandingkan dengan tebu. Hal ini sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi bioetanol.

Pada tahun 2007, presiden SBY pernah meresmikan pabrik gula aren di Tomohon, Sulawesi Utara. Dalam peresmian tersebut, SBY mengapresiasi upaya pabrik dan petani setempat dalam meningkatkan produktivitas aren dan mendorong daerah sentra tanaman aren di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumetera Utara untuk melakukan hal yang sama.

Saat ini gula aren tengah menjadi favorit anak-anak muda. Banyak kedai kopi dan minuman kekinian lainnya yang menambahkan pemanis gula aren cair ke dalam menu andalan mereka. Salah satu artis yang sangat hobi minum kopi dengan gula aren adalah Keenan Pearce. Ia mengaku bisa menghabiskan dua gelas kopi per hari. Pria kelahiran Jakarta ini mengaku telah terbiasa menikmati kopi dengan menambahkan gula aren. Menurutnya, perpaduan antara pahitnya kopi dengan gula aren memunculkan rasa yang lokal. Menurutnya, hal ini karena gula merah (aren) banyak digunakan dalam masakan di Indonesia.

Gula merah (palm sugar) memiliki potensi ekspor yang cukup besar. Permintaan konsumen dari luar negeri harus dalam bentuk kristalnya atau yang dikenal dengan gula semut, bukan gula merah yang dicetak tempurung atau buluh bambu. Pemerintah melalui Desperindag pernah melakukan pembinaan terhadap perajin gula merah di Ciamis dan Banyumas untuk memproduksi gula semut, namun hasilnya masih belum sesuai dengan pemintaan eksportir.

Selain untuk permintaan ekspor, gula merah juga dibutuhkan oleh industri kecap. Dikarenakan ketersedian barang yang cukup susah, industri kecap mengalihkan ke gula merah dari tebu. Industri gula merah dari tebu bisa ditemukan di kab Kendal, Demak, Purwodadi serta beberapa tempat lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tebu milik masyarakat ketika panen akan diolah secara tradisional. Air tebu direbus dan kemudian dicetak ke dalam buluh-buluh bambu. Gula merah inilah yang digunakan oleh industri kecap di seluruh Indonesia.

Terkadang ada produsen gula merah yang curang. Gula merah produk mereka dicetak menggunakan tempurung kelapa kemudian membungkusnya dengan daun aren dan memasarkannya di daerah sentra penghasil gula aren. Jika tidak jeli dan hati-hati kita kan terkecoh dan menganggap gula merah dari tebu tersebut sama dengan gula aren Namun bagi yang berpengalaman tentu akan mudah membedakan antara gula merah tebu dan yang asli. Mereka menilai dari tekstur, aroma serta tingkat kemanisannya.

Thanks for reading & sharing Gula Aren Jago

Previous
« Prev Post